Rumput laut potensial
yang dimaksud disini adalah jenis-jenis rumput laut yang sudah diketahui dapat
digunakan diberbagai industri sebagai sumber karagin, agar-agar dan alginat.
Karaginofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida
karagin, agarofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida
agar-agar keduanya merupakan rumput laut merah (Rhodophyceae). Alginofit adalah
rumput laut coklat (Phaeophyceae) yang mengandung bahan utama polisakarida
alginat.
- KARAGINOFITRumput laut yang mengandung karaginan adalah dari marga
Eucheuma. Karaginan ada tiga macam, yaitu iota karaginan dikenal dengan
tipe spinosum, kappa karaginan dikenal dengan tipe cottonii dan lambda
karaginan. Ketiga macam karaginan ini dibedakan karena sifat jeli yang
terbentuk. Iota karaginan berupa jeli lembut dan fleksibel atau lunak.
Kappa karaginan jeli bersifat kaku dan getas serta keras. Sedangkan lambda
karaginan tidak dapat membentuk jeli, tetapi berbentuk cair yang viscous.
Tabel 1. dibawah ini menunjukkan jenis rumput laut karaginofit dengan
fraksi karaginannya.
- Jenis Yang PotensialE. cottonii dan E. spinosum merupakan
rumput laut yang secara luas diperdagangkan, baik untuk keperluan bahan
baku industri di dalam negeri maupun untuk ekspor. Sedangkan E. edule dan
Hypnea sp hanya sedikit sekali diperdagangkan dan tidak dikembangkan dalam
usaha budidaya. Hypnea biasanya dimanfaatkan oleh industri agar.
Sebaliknya E. cottonii dan E. spinosum dibudidayakan oleh masyarakat
pantai. Dari kedua jenis tersebut E. cottonii yang paling banyak
dibudidayakan karena permintaan pasarnya sangat besar. Jenis lainnya
Chondrus spp., Gigartina spp., dan Iridaea spp tidak ada di Indonesia,
mereka merupakan rumput lautTabel 1. Karaginan dari beberapa jenis
algae (Chapman & Chapman 1980)
Jenis
algae karaginofit
|
Fraksi
karaginan
|
Furcellaria
fastigiata
|
Kappa
|
Agardhiella
tenera
|
Iota
|
Eucheuma
spinosum
|
Iota
|
Eucheuma
cottonii
|
Kappa,
Lambda
|
Anatheca
montagnei
|
Iota
|
Hypnea
musciformis
|
Kappa
|
Hypnea
nidifica
|
Kappa
|
Hypnea
setosa
|
Kappa
|
Chondrus
crispus
|
Kappa,
Lambda, Iota
|
Chondrus
spp.
|
Lambda
|
Gigartina
stellata
|
Lambda,
Kappa, Iota
|
Gigartina
acicularis
|
Lambda,
Kappa
|
Gigartina
pistillata
|
Lambda,
Kappa
|
Iridea
radula
|
Iridophyean,Kappa,
|
Phyllophora
nervosa
|
Lambda
|
Gymnogongrus
spp
|
Phyllophoran
|
Tichocarpus
crinitus
|
Iota,
Lambda, Kappa
|
- Wilayah
Potensial Pengembangan Ehicheuma
Wilayah potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut Eucheuma terletak perairan pantai Nanggro Aceh Darusalam (Sabang); Sumatera Barat (Pesisir Selatan, Mentawai); Riau (Kepulauan Riau, Batam); Sumatera Selatan; Bangka Belitung, Banten (dekat Ujung Kulon, Teluk Banten/P. Panjang); DKI Jakarta (Kepulauan Seribu); Jawa Tengah (Karimun Jawa), Jawa Timur (Situbondo dan Banyuwangi Selatan, Madura); Bali (Nusa Dua/Kutuh Gunung Payung, Nusa Penida, Nusa Lembongan) dan Buleleng; Nusa Tenggara Barat (Lombok Barat dan Lombok Selatan, pantai Utara Sumbawa Besar, Bima, dan Sumba); Nusa Tenggara Timur (Maumere, Larantuka, Kupang, P. Roti selatan); Sulawesi Utara; Gorontalo; Sulawesi Tengah; Sulawesi Tenggara; Sulawesi Selatan; Kalimantan Barat; Kalimantan Selatan (Pulau Laut); Kalimantan Timur; Maluku (P. Seram, P. Osi, Halmahera, Kep. Aru dan Kei); Papua (Biak, Sorong).Rumput laut Eucheuma di Indonesia umumnya tumbuh di perairan yang mempunyai rataan terumbu karang. la melekat pada substrat karang mati atau kulit kerang ataupun batu gamping di daerah intertidal dan subtidal. Tumbuh tersebar hampir diseluruh perairan Indonesia. Sebaran Eucheuma dapat dilihat pada tabel dan peta dibawah ini.Tabel 2. Sebaran Eucheuma di perairan Indonesia (Atmadja dan Sulistijo 1983)
Jenis rumput laut
|
Sebaran Perairan
|
Eucheuma
spinosum
|
Kep. Riau, SelatSunda, Kep. Seribu (JawaBarat), Sumbawa (NTB), Ngele-ngele, Sanana (NTT), Wakatobi dan Muna (Sulawesi Tenggara), Kep. Banggai dan Togian, P. Dua dan P.Tiga (Sulawesi Tengah), Seram Timur, Kep. Kei dan Kep. Aru (Maluku). |
Eucheuma
edule
|
Kep.
Seribu (Jawa Barat), Bali, Seram Timur (Maluku), P. Dua dan P. Tiga (Sulawesi
Tengah), Wakatobi dan P. Muna (Sulawesi Tenggara), Tolimau, Kep. Kei
(Maluku).
|
Eucheuma
serra
|
Bali
|
Eucheuma cottonii |
Kep.
Banggai, Togian, P. Dua dan P. Tiga (Sulawesi Tengah), P. Seram Timur, Selat
Alas Sumbawa.
|
Eucheuma
crassum
|
Wakatobi
(Sulawesi Tenggara), Kep. Aru (Maluku Tenggara)
|
Eucheuma
arnoldhii
|
Bali,
Seram Timur (Maluku)
|
Eucheuma leewenii |
Nusa
Kambangan (Jawa Tengah)
|
Eucheuma
crustaeforme
|
Kep.
Sangir (Sulawesi Utara)
|
Eucheuma horizontal |
P.
Selayar (Sulawesi Selatan)
|
Eucheuma
adhaerens
|
P.
Ternate (Maluku Utara)
|
Eucheuma
vermiculare
|
Kep.
Seribu (DKI Jakarta)
|
Eucheuma
dichotomum
|
Kep.
Seribu (DKI Jakarta), Kep. Kei, Elat (Maluku)
|
Eucheuma
cervicome
|
Seram
Timur (Maluku)
|
Eucheuma
striatum
|
Kep.
Seribu (DKI Jakarta)
|
Eucheuma
simplex
|
Seram
Timur (Maluku)
|
Eucheuma
spp.
|
Seram
Timur (Maluku)
|
Wilayah pantai potensi
pengembangan rumput laut di Indonesia adalah 1. Barat Sumatera 2. Selatan Jawa
3. Selat Malaka 4. Timur Sumatera 5. Utara Jawa 6. Bali, NTT, NTB 7. Selatan
& Barat Kalimantan 8. Timur Kalimantan 9. Selatan Sulawesi 10. Utara
Sulawesi dan 11. Maluku & Irian.
- AGAROFITAgarofit adalah jenis rumput laut
penghasil agar. Jenis-jenis rumput laut tersebut adalah Gracilaria spp.
Gelidium spp. dan Gelidiella spp. Agar-agar merupakan senyawa kompleks
polisakarida yang dapat membentuk jeli. Kualitas agar-agar dapat
ditingkatkan dengan suatu proses pemurnian yaitu membuang kandungan
sulfatnya. Produk ini dikenal dengan nama agarose.Kualitas agar-agar yang
berasal dari Gelidium/Gelidiella lebih tinggi dibanding dari Gracilaria.
Dalam skala industri agar-agar dari Gelidium mutunya dapat ditingkatkan
menjadi agarose, tetapi Gracilaria masih dalam skala laboratorium.
- Jenis
Potensial
Jenis yang dikembangkan secara luas baru Gracilaria spp. Di Indonesia, Gracilaria verrucosa umumnya dibudidayakan di tambak. Jenis ini mempunyai Thallus berwarna merah ungu dan kadang-kadang berwarna kelabu kehyauan dengan percabangan alternate atau dichotomy, perulangan lateral berbentuk silindris, meruncing di ujung dan mencapai tinggi 1-3 cm serta berdiameter antara 0,5 – 2,0 mm (Soegiarto et al, 1978). - Wilayah
Pengembangan
Gracilaria verucosa dan
G. gigas banyak dibudidayakan, di perairan Sulawesi Selatan ( Jeneponto,
Takalar, Sinjai, Wajo, Paloppo, Bone, Maros); Lombok Barat Pantai Utara P. Jawa
( Serang, Tangerang, Bekasi, Karawang, Brebes, Pemalang, Tuban, dan Lamongan).
Gracilaria selain dari budidaya juga dari alam. Panen dari alam kualitasnya
kurang baik karena tercampur dengan jenis lain.
Gelidium spp. belum
dibudidayakan orang seluruh produksi Gelidium dihasilkan dari alam. Rumput laut
ini ditemukan hmapir di seluruh perairan Indonesia. Sebaran Gelidium di
perairan Indonesia disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3.Sebaran Gelidium
di perairan Indonesia
Jenis
Rumput Laut
|
Sebaran
|
Gelidium
latifolium
|
Pantai
Barat Sumatera ( dari Aceh sampai Lampung ), Ujung Genteng ( DKI Jakarta ),
Teluk Noimini (NTT), Labuhan (NTB), P. Kidang (Riau), Marlaut, Geser
(Maluku),
|
Gelidium
cartilagineum
|
Pangandaran
(Riau), Terora (Bali), Hoga, Lintea (NTT)
|
Gelidium
rigidum
|
sebesi
(Sulawesi Tenggara), Ujung Genteng, Pangandaran, Anyer, Cilurah (Jawa Barat),
Terora (Bali), Tanjung Keramat (NTB)
|
Gelidium
corneum
|
Pangandaran, Labuan
(Jawa Barat)
|
Gelidium
crinale
|
Pangandaran (Jawa
Barat), Lombok (NTB),Tual (Maluku),
Timor (NTT)
|
Gelidium
cologlosum
|
Nias
(Sumatera Utara)
|
Gelidium
pusilium
|
Kangean,
Damar (Madura), Maumere, Sika (NTT)
|
Gelidium
pannosum
|
P.
Kambing, Tual (Maluku), Teluk Noimini (NTT), Nias (Sumatera Utara)
|
- ALGINOFIT
Alginofit adalah jenis
rumput laut penghasil alginat. Jenis – jenis rumput laut coklat penghasil
alginat tersebut adalah Sargasssum spp. , Turbinariaspp. , Laminaria spp. ,
Ascophyllum spp. , dan Macrocystis spp. Sargasssum spp., dan Turbinaria spp. ,
banyak dijumpai di perairan laut Indonesia, sedangkan Laminaria, Ascophyllum
dan Macrocystis banyak dijumpai di perairan.
- Jenis
Potensial
Di Indonesia, Sargassum
spp. dan Turbinaria spp. merupakan satu – satunya sumber alginat. Kandungan
alginat dalam kedua rumput laut coklat tersebut relatif tergolong rendah,
sehingga secara ekonomis kurang menguntungkan. Sargassum spp. dan Turbinaria
spp. belum dibudidayakan di Indonesia, permintaan Sargassum spp. masih sangat
terbatas.
Di dunia Sargassumi spp.
ada sekitar 400 spesies; sedangkan di Indonesia dikenal ada 12 jenis yaitu :
Sargassum duplicatum, S. hitrix, S. echinocarpum, S. gracilinum, S.
obtuspfolium, S. binderi, S. polyceystum, S. microphylum, S. crassifolium, S.
aquafolium, S. vulgare, dan S. polyceratium. Hormophysa di Indonesia dijumpai
satu jenis yaitu H. tricuetra dan Turbinaria spp. ada 4 jenis yaitu T.
conoides, T. conoides, T. ornata, T. murrayana dan T. deccurens.
- Wilayah
Penyebaran
Algae coklat Sargassum
spp. termasuk tumbuhan kosmopolitan, tersebar hampir diseluruh perairan
Indonesia Penyebaran Sargassum spp. di alam sangat luas terutama di daerah
rataan terumbu karang di semua wilayah periran pantai.
Sumber :
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Departemen Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Departemen Kelautan dan Perikanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar