MEMBUAT KOMUNIKASI EFEKTIF
Penyuluh perikanan dalam tugasnya sehari-hari dituntut untuk bisa
melakukan komunikasi yang efektif dengan para pelaku utama perikanan dan juga
kepada masyarakat lain yang berhubungan dengan usaha perikanan, maupun dengan anggota
masyarakat yang lainnya. Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat dibutuhkan
untuk mendukung keberhasilan penyampaian suatu informasi kepada masyakat. Pada
tulisan ini akan saya sampaikan mengenai permasalahan komunikasi yang pada
permulaannya dimulai dengan pengertian dasar komunikasi.
I. DASAR –
DASAR KOMUNIKASI
A. Mengapa manusia
melakukan komunikasi?
• Manusia adalah mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan
sesamanya dan dilakukan melalui komunikasi.
• Hasrat dan upaya manusia untuk mengontrol dan beradaptasi dengan
lingkungan.
• Upaya manusia untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain.
• Upaya manusia untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan
keseimbangan dalam masyarakat.
B. Pengertian komunikasi
Pengertian Komunikasi :
• Pengiriman atau tukar menukar informasi, ide (Oxford Dictionary)
• Proses lewatnya informasi dan pengertian dari seseorang kepada
orang lain (Keith Davis)
• Proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti (Phil
Astrid Susanto)
• Proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba
pada saling pengertian yang dalam (Rogers & Kincaid, 1981).
• Proses dimana suatu ide dialirkan dari sumber kepada satu penerima
atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Rogers, 1986).
• Proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan
dengan mengggunakan media dan cara penyampaian informasi yang dipahami oleh
kedua pihak serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi pesan secara
simbolis (Marpaung dan Renaldi, 2001)
• Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu dan untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media (Onong
Uchjana Effendy)
• Komunikasi sebagai kombinasi skill, science dan art (Severin dan Tankard
(1992)
Dalam ”Oxford
Dictionary” (terbitan Oxford University press, tahun 1956) kita dapati bahwa
yang dimaksud dengan komunikasi adalah ”The sending or exchange of information
, idea, etc.” yang artinya “pengiriman atau tukar –menukar informasi, ide, dan
sebagainya”.
Selanjutnya
Keith Davis dalam bukunya ”Human relation at work” menyebutkan ”Communication
is the process of passing information and understanding from one
person to another”. Artinya adalah proses lewatnya informasi dan pengertian
dari seseorang kepada orang lain.
Sedangkan
Phil Astrid Susanto dalam bukunya ”komunikasi dalam teori dan praktek”
menyebutkan ”komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti”.
Dari
pendapat para ahli tersebut kita dapat merumuskan bahwa ”komunikasi adalah
penyampaian pengertian dari seseorang kepada orang lain, dengan menggunakan
lambang-lambang dan penyampaian tersebut merupakan suatu proses”.
Komunikasi
adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan media dan cara penyampaian informasi yang difahami oleh kedua
pihak, serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi pesan secara
simbolik, sedangkan teknik komunikasi efektif adalah merupakan keterampilan dan
kemampuan inter disipliner yang harus dikuasai oleh setiap orang khususnya
dalam mewujudkan misi pelayanannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat
C. Tujuan Komunikasi
Dipandang
dari segi manfaat atau keuntungan komunikasi dapat memiliki beberapa tujuan di
antaranya adalah:
• Informative -> memberikan informasi (pendekatan pada pikiran : gagasan,
informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya)
• Persuasive -> menggugah perasaan (pendekatan pada emosi : keyakinan,
kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian dll)
• Entertainment -> menghibur
• Mengubah sikap/perilaku (to change the behavior)
• Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)
• Mengubah masyarakat (to change the society)
Dalam
berkomunikasi kita harus mempunyai tujuan yang jelas. Dalam melakukan proses
komunikasi kepada masyarakat perikanan kita berbicara dengan pelaku utama
beserta keluarganya. Kalau berbicara harus jelas apa tujuaannya. Demikian pula
dalam hal komunikasi melalui bahan-bahan tulisan seperti poster, folder,
pamplet, dan sebagainya, tujuannya harus jelas. Kejelasan tujuan sangat penting
dalam berkomunikasi. Tanpa tujuan yang jelas, sulit bagi kita untuk
mengharapkan respon yang benar dari proses komunikasi.
Tujuan
komunikasi yang jelas mengandung beberapa dimensi dan dimensi tersebut dapat
dilihat dari segi: (1) Siapa dan (2) Bagaimana.
1. Siapa
Dalam
hal siapa yang berkomunikasi terdapat dua dimensi sebagai pelaku dalam
komunikasi, yaitu sumber (pengirim) dan penerima. Tujuan berkomunikasi dari
kedua dimensi ini harus relevan, agar dapat terjadi komunikasi yang efektif.
Tujuan si pengirim dan si penerima pesan harus berkaitan, artinya dalam
melakukan kegiatan penyuluhan perikanan tujuan penyuluh harus berkaitan dengan
tujuan orang yang disuluh (sasaran) yaitu pelaku utama bidang perikanan dan
keluarganya. Pada saat kita akan datang berkunjung kepada sasaran, tujuan
kedatangan kita harus diberitahukan sebelumnya agar mereka tahu tentang tujuan
kita dan hubungannya dengan tujuan mereka.
Penjelasan
tentang tujuan komunikasi ini pun penting dalam setiap kegiatan komunikasi,
seperti dalam surat menyurat, menulis artikel dan sebagainya. tujuannya harus
dikemukakan lebih dahulu dengan jelas.
Dalam
komunikasi, kita mengenal dua jenis penerima atau sasaran, yaitu: sasaran yang
direncanakan (intended receiver) dan sasaran yang tidak
direncanakan (unintended receiver).
Jika
kita menulis sesuatu misalnya tentang teknologi budidaya ikan nila, maka
pada diri kita harus sudah terbayang siapa sasaran yang dimaksud (intended)
misalnya para pembudidaya dan keluarganya. Apakah tulisan tersebut akan dibaca
oleh orang lain yang bukan kita maksudkan (unintended) yaitu bukan
pembudidaya, tidak menjadi soal, yang penting informasi atau pesan (message)
yang kita sampaikan harus sesuai dengan keadaan/kebutuhan sasaran utama yang
kita programkan.
Dalam
berkomunikasi dengan sasaran melalui tulisan ataupun lisan setiap penyuluh
harus selalu sadar akan sasaran utama (intended) tersebut dan jangan
terpengaruh oleh yang bukan sasaran (ununtended). Dengan kata
lain penyuluh harus memperhatikan tujuan sasaran yang disuluh. Penyuluhan diusahakan
agar mencapai sasaran, sehingga dapat memusatkan tujuan yang sesuai keinginan
penyuluh, sehingga dengan demikian tujuan pengirim berkaitan dengan tujuan
sasaran.
2. Bagaimana
Dalam
tujuan komunikasi harus jelas efek (hasil) yang yang dikehendaki,
baik oleh sumber/pengirim maupun oleh sasaran/penerima (pelaku utama dan
keluarganya). Kita berkomunukasi bukan hanya sekedar menyampaikan pesan tapi
mengharapkan kelanjutannya. Bila kita mengirim surat, kita tidak puas
dengan mengirim dan hanya sekedar tiba di alamat saja, akan tetapi kita
mengharapkan respons atau balasan dari si penerima.
Lebih
jauh dari itu, setelah surat tersebut dibalas kita pun mengharapkan
lanjutannya, dan tindakan-tindakan lain sesuai tujuan yang diharapkan. Sebagai
penyuluh perikanan selalu punya keinginan agar apa yang disuluhkan dapat
dilaksanakan atau diterapkan oleh pelaku utama beserta keluarganya.
Hal
yang harus selalu kita ingat adalah memikirkan tentang apa yang dikehendaki
oleh sasaran, yaitu hasil apa yang mereka harapkan dari berkomunikasi dengan
penyuluh tersebut. Akan tetapi kalau hal tersebut ditanyakan kepada mereka
mungkin mereka tidak akan membawanya, hal ini bukan karena mereka tidak
mempunyai harapan.
Sekarang
persoalannya ialah bagaimana agar pada saat berkomunikasi dengan orang lain,
mereka akan mau memperhatikan dengan sebaik-baiknya? Salah satu cara adalah
dengan memperhitungkan dan memperhatikan dengan sebaik-baiknya dengan harapan
dan keinginan mereka. Hal ini tentu merupakan pekerjaan yang tidak gampang,
akan tetapi setiap penyuluh harus berusaha dan harus mampu mengorek dan
menganalisis keinginan dan harapan-harapan dari sasaran yang akan diajak
berkomunikasi dalam penyuluhan perikanan.
Kita
ambil suatu contoh, misalnya kita menghadapi seorang pembudidaya yang sedang
bingung memikirkan ikan nila yang sedang dipelihara di kolamnya terancam hama
penyakit (belum menyerang), pembudidaya tersebut cemas, khawatir bila hama-hama
penyakit betul-betul menyerang ikannya maka panennya akan gagal. Dalam situasi
yang demikian wajar kalau pembudidaya sangat mengharapkan bantuan untuk
mencegah serangan hama penyakit ikan yang dipeliharanya.
Dengan
demikian pada keadaan tersebut bila tenaga pendamping/penyuluh berbicara
tentang hama penyakit ikan nila dan cara-cara pemberantasannya, maka
pembudidaya akan menunjukkan respons yang baik terhadap pembicaraan tenaga
pendamping/penyuluh tersebut. Berbeda halnya seandainya penyuluh berbicara soal
tunggakan kredit usahanya, maka mungkin pembudidaya tersebut tidak akan memperhatikan
sama sekali pembicaraan penyuluh karena hal tersebut bukan merupakan harapan
dan keinginan dari pelaku utama pada saat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar