Sabtu, 10 Juni 2017

KATEGORISASI TINGKAT RISIKO MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA (HPIK)


 KATEGORISASI TINGKAT RISIKO  MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA (HPIK)  

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perdagangan komoditas perikanan antar negara memberikan dampak positif terhadap perolehan devisa dan pembangunan perekonomian suatu negara. Pada sisi lain, disadari atau tidak perdagangan antar negara juga memiliki risiko terhadap berpindahnya hama dan penyakit ikan karantina (HPIK) melalui media pembawa yang diperdagangkan. Berkaitan dengan adanya risiko tersebut, banyak negara memberlakukan persyaratan atau ketentuan importasi yang ketat agar komoditas perikanan bebas dari penularan HPIK yang tidak dikehendaki oleh negara pengimpor. Secara umum pencegahan masuknya HPIK dilakukan dengan menerapkan persyaratan-persyaratan administratif maupun teknis terhadap importasi suatu komoditas perikanan. Persyaratan yang dikenakan merupakan hasil penilaian secara menyeluruh suatu HPIK yang kemungkinan dapat berasosiasi pada media pembawa yang akan dimasukkan melalui proses yang dikenal sebagai “Analisis Risiko Hama dan Penyakit Ikan (ARHPI)”.  Dalam menyusun ARHPI diperlukan informasi penting terkait dengan status media pembawa yang akan diimpor dan data keberadaan suatu HPIK di negara asalnya, khususnya data tentang besarnya kerusakan dan kerugian secara ekonomi yang ditimbulkan, daerah sebar dan biologi HPIK. Berdasarkan data tersebut, maka negara pengimpor dapat menentukan besaran risiko berdasarkan pengetahuan tentang HPIK di negara pengekspor, sehingga potensi masuknya HPIK bersamaan dengan media pembawa yang diimpor dan tindakan sanitary dapat ditentukan untuk mengurangi risiko. Berkaitan dengan HPIK yang berpotensi dapat terbawa bersamasama komoditas perikanan yang akan diimpor, perlu dilakukan suatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DEMONSTRASI CARA BUDIDAYA CACING SUTERA DESA WUWUR KECAMATAN GABUS Oleh : Riyanto, SP

DEMONSTRASI   CARA BUDIDAYA CACING SUTERA DESA WUWUR KECAMATAN GABUS Oleh : Riyanto, SP BUDIDAYA CACING SUTERA Pendahu...