IKAN
ARWANA
Ikan arwana (Scleropages formosus), merupakan
ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat asli di Kalimantan
dan juga Papua. Ikan arwana dikenal dengan berbagai nama lokal seperti : Ikan
Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang,
Tangkeleso, Aruwana / Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif yang
berevolusi lebih dari 10 juta tahun.
Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar-benar terlihat sebagai ikan yang anggun. Ikan ini juga mendapat julukan dragon fish alias ikan naga. Fosil ikan ini ditemukan diberbagai tempat dan diduga berumur antara 10-60 juta tahun (tergantung pada spesies dan tempatnya). Arwana digolongkan dalam famili Osteoglosidae, memiliki karakteristik badan memanjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.
Habitat Ikan Arwana
Habitat ikan ini pada tepian sungai yang
ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat, rasau, dan entangis, dimana
pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam
air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan
arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.
Jenis-Jenis Ikan Arwana
1. Super Red
Super Red berasal dari berbagai tempat di
Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang
dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini
merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan
purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black
water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan
pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh
geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap
morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok,
warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering dianggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
Arwana Merah Cabai
Tampilan Warna : Seperti merah cabai
Bentuk fisik : Bentuk tubuh lebih lebar,
kepala berbentuk sendok
Lebar tubuh : Relatif tetap hingga menjelang
pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal
Warna mata : Mata merah dan lebar
sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian
rahang bawahnya
Bentuk ekor : Seperti intan (diamond)
Warna : Pada usia muda
cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat
Bentuk tubuh : Lebih bulat
Pertumbuhan : Lebih lambat
Arwana Merah Darah
Tampilan Warna : Seperti merah darah
Bentuk fisik : Bentuk tubuh lebih panjang
dan lebih ramping
Lebar tubuh : Menyempit secara gradual
Warna mata : Mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor : Seperti kipas
Warna : Memiliki kilap lebih lemah
Pertumbuhan : Lebih cepat
Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah
nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua
variteas tersebut.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.
Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari
varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia,
seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka
sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang,
Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena
varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya.
Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan
lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering
disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas
ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden
(CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati
punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung
dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya
verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu
pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan
yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan
varietas cross back muda.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.
4. Arwana Hijau (Green Arwana / Golden Pino)
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia,
Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan
dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara
umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola
garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih
membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.
5. Banjar Merah
5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas
arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah.
Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna
orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi.
Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak
jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh
bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip.
Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Banjar Merah
Warna sirip : yang lebih muda atau cenderung
orange-merah pucat.
Warna sisik : kuning atau kehijauan
Bingkai sirip dan tutup insang : pink tua
atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah
Arwana Merah Muda
Warna sirip : merah pekat merata pada seluruh
permukaan
Warna sisik : mengkilap
Bingkai sirip dan tutup insang : tidak ada
tampilan seperti pada Banjar
Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah.
6. Arwana Irian (Jardini)
Warna yang dimiliki varietas arowana ini cukup
unik. Warna dasarnya adalah hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kunign
ke emasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi)
sampai pada sirip & ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut.
Jardini berasal dari australia, meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka
dari itu jenis ini juga terkadang disebut arowana Irian oleh para hobbies.
Jardini arowana sebenarnya ada dua jenis warna, yaitu w arna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.
Jardini arowana sebenarnya ada dua jenis warna, yaitu w arna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.
7. Araipama Gigas
Arapaima gigas merupakan ikan air tawar terbesar
di dunia. Ikan kerabat arwana ini, pada saat dewasa bisa mencapai panjang lebih
dari 3 meter, dengan berat sampai dengan 200 kg.
Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Oleh karena itu, ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 – 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 – 20 menit sekali.
Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Oleh karena itu, ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 – 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 – 20 menit sekali.
Arapaima hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Seperti halnya arwana di kita, mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan undang-undang di Guyana.
Di habitatnya, Arapaima merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah Hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupununi. Arapaima memilki “lidah” sepanjang kurang lebih 15 cm pada saat dewasa dan betulang, permukaannya kasar dan sering digunakan oleh penduduk setempat sabagai “amplas” atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu.
Pada saat air dilingkungan ikan ini menyusut, dan
kadar oksigen menurun, arapaima akan menghirup udara langsung dari atomosfer.
Dan apabila air dilingkungannya kering, ia akan menggulungkan diri membentuk
bola, dan membenamkan diri dalam lubang sampai air kembali datang.
8. Silver
Arowana Brazil atau biasa disebut Arowana Silver
memiliki bentuk tubuh yang berbeda. Dengan bentuk tubuh yang panjang dan sirip
yang panjang pula, mulai dari bagian tengah badan sampai pada ujung ekor
memberi kesan yang sangat anggun saat berenang. Arowana ini dapat tumbuh sampai
50 – 60 cm. Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini sudah dapat
di kembang biakkan di indonesia. Memang harga dari Arowana jenis ini lebih
murah dari jenis Jardini. Namun jika arowana ini sudah berukuran besar sangat
indah untuk di pandang. Belakangan tersiar kabar bahwa jenis ini sudah ada
dengan warna platinum silver (warna silvernya menyerupai warna platinum &
merata di seluruh tubuhnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar