NUTRISI IKAN DAN FUNGSINYA
Diposkan
oleh RIYANTO,SP.
Ikan
merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat nutrisi.
Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh
(omega-3, Eicosapentaenoic acid /EPA, Docosahexanoic acid /DHA), yodium,
selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, coenzyme
Q10. Disamping itu, ikan juga mengandung kalori yang rendah. Kekerangan
mempunyai kandungan zat gizi yang hampir sama dengan ikan. Sedangkan Crustacea
mengandung dua kali lebih banyak kolesterol dibanding ikan dan molusca
diklasifikasikan makanan yang tinggi kolesterol. Namun demikian, kandungan
omega-3 dan nutrisi lainnya dalam Crustacea dan mulusca juga tinggi. Bahkan
beberapa ahli nutrisi juga mengungkapkan tingginya kolesterol dalam makanan
tidak selalu menjadi prediksi tingginya kolesterol dalam darah. Oleh karena
itu, mengkonsumsi Crustacea dan mulusca dua kali seminggu masih memiliki efek
positif yang lebih besar dibandingkan dengan efek negatifnya.
Selenium
Selenium
sudah diakui sebagai unsur esensial bagi manusia dan merupakan bagian penting
dari enzym yang berperan dalam membuat antioksidan. Selenium membantu mencegah
kerusakan DNA yang disebabkan zat kimiawi dan radiasi. Hasil penelitian pada
hewan percobaan menunjukkan kekurangan selenium menimbulkan gejala pertumbuhan
lambat; dystrophy otot dan necrosis jantung, ginjal dan hati. Bagi
daerah/negara yang tingkat kandungan selenium dalam tanahnya rendah seperti
Australia, maka mengkonsumsi ikan menjadi faktor yang amat penting untuk
mencegah kekurangan selenium.
Co-enzyme
Q10
Ikan
adalah salah satu sumber co-enzym Q10 yang sangat baik. Walaupun lebih dari 40
tahun yang lalu co-enzym Q10 telah dikenal berfungsi sebagai suatu antioksidan,
namun baru akhir-akhir ini mendapat perhatian berkaitan dengan sumber
makanannya. Konsentrasi co-enzym meningkat dibawah pengaruh tekanan seperti
latihan fisik dan dalam kondisi degeneratif otak, seperti penyakit
kepikunan/alzheimer. Dilaporkan juga bahwa konsentrasi co-enzym menurun pada
beberapa penyakit termasuk penyakit degenerasi otot dan carcinomas hati.
Walaupun co-enzyme Q10 dapat dibangun dalam tubuh, namun asupan dari makanan
masih sangat diperlukan.
Taurin
Seafood
banyak mengandung taurin. Asam amino ini telah diketahui berperan dalam formasi
dan ekskresi garam empedu, yang dipecah menjadi kolesterol. Taurin juga
berperan dalam fungsi retina dan fungsi kognitif.
Asam
lemak tak jenuh
Seafood
mengandung asam lemak tak jenuh omega-3, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan
Docosahexaenoic Acid (DHA) yang sangat tinggi. Kandungan omega-3 pada ikan jauh
lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam.
Daging babi bahkan sama sekali tidak mengandung omega-3. Tubuh manusia dapat
membentuk beberapa tipe asam lemak, namun demikian asupan asam lemak essensial
khususnya asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 masih diperlukan. Sumber
utama omega-3 adalah seafood dan tanaman seperti kacang kedelai, kanola, biji
rami. Sedangkan sumber utama omega-6 juga ditemukan dalam semua jenis seafood
seperti Crustacea, mulusca, ikan dan tanaman seperti bunga matahari, jagung dan
kedele. Konsumsi makanan yang berasal dari tanaman yang mengandung omega-6
menyebabkan rasio omega-3 dengan omega-6 menjadi rendah karena kandungan
omega-3 pada tanaman jauh lebih rendah dibanding makanan dari ikan. Konsumsi
ikan secara teratur memegang peranan penting dalam memenuhi rasio omega-3 dan
omega-6. Untuk pencegahan terhadap kekurangan asam lemak esensial, ahli nutrisi
menyarankan manusia harus mengkonsumsi tidak kurang dari 2,4% dari total asupan
omega-6 dan 0,5-1,0% dari total asupan omega-3.
Energi
Dalam
kehidupan manusia setiap hari sering mendengar istilah energi. Energi berasal
dari kata Yunani yaitu En yang berarti in dan Ergar yang berarti work, dari
arti kata asalnya energi dapat didefenisikan sebagai kapasitas atau sesuatu
yang dapat diolah kedalam bentuk kerja atau kemampuan untuk bekerja. Bentuk
energi dalam kehidupan manusia dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya yaitu
energi mekanik, energi panas,energi listrik dan energi molekuler. Energi akan
ada dan hadir dalam setiap bentuk yang berbeda dan disesuaikan dengan pekerjaan
berbeda. Pada ikan sebagai organisme yang berhubungan dengan air membutuhkan
makanan untuk menyediakan energi yang mereka perlukan. Energi bagi makhluk
hidup berasal dari makanan dimana dari makanan ini akan diubah menjadi energi
kimia dan disimpan dalam tubuh dalam bentuk Adenosin Tri Phosphat (ATP). Dengan
adanya energi ini dapat mengubah energi kinetik dari suatu reaksi metabolisme
yang menimbulkan kerja dan panas. Pada ikan sumber energi diperoleh dari
pakan, dimana pada pakan ikan ini mengandung zat gizi/nutrien yang berasal dari
karbohidrat, lemak dan protein dan dapat terukur secara langsung atas
pertolongan bom kalorimeter. Energi diperlukan untuk melakukan pekerjaan mekanis
(aktivitas otot), pekerjaan kimia (proses kimia yang berlangsung dalam tubuh),
kerja elektrik (aktifitas saraf), dan pekerjaan osmotic (memelihara badan untuk
menjaga keseimbangan satu sama lain dan dengan medium air tawar, payau atau air
laut dimana organisme air itu hidup). Energi yang diperoleh oleh makhluk hidup
ini dapat menimbulkan panas dimana menurut ilmuwan Lavoiser dan La Place (1780)
Panas dari tubuh hewan berasal dari oksidasi zat-zat organik dan makanan yang
diberikan digunakan sebagai sumber energi. Oleh karena itu nilai energi suatu
bahan makanan dapat dipakai sebagai dasar dalam menentukan nilai gizi dari
bahan makanan tersebut.
Energi
bebas adalah energi yang tersedia untuk aktifitas biologi dan pertumbuhan
setelah kebutuhan energi terpenuhi.Kuantitas dan energi yang tersedia untuk
pertumbuhan merupakan jenis energi yang paling utama dari segi pandangan
akuakultur. Kebutuhan energi hewan air berbeda-beda kuantitasnya, hal ini dapat
dibedakan berdasarkan jenis ikan yang dibudidayakan, kebiasaan makan, ukuran
ikan, lingkungan dan status reproduksi. Energi yang disediakan oleh makanan
adalah salah satu pertimbangan yang penting di dalam menentukan nilai gizinya.
Energi dinyatakan dalam kilokalori (kkal) atau kilojoule (kJ). Satu kilokalori
adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur satu gram air
dari 14,5oC menjadi 15,5 oC (dalam air 10C). Joule adalah satuan tenaga listrik
dalam sistem metrik dan satu kkal sama dengan 4.184 kJ. Sebagai contoh, 70 kkal
sama dengan 293.02 kJ atau dapat juga menggunakan satuan British Thermal Unit
(BTU) dimana 1 BTU = 252 kalori. Setelah mempelajari bagian ini, pembaca
harus bisa membedakan bentuk energy dan pengukurannya. Memahami metabolisme
energi berkenaan dengan makanan, persamaan energi dalam keseimbangan dan
faktor-faktor yang berpengaruh pada energi yang menyebabkan kebutuhan ikan akan
energi disesuaikan dengan cara pemberian pakan dalam budidaya ikan dan memahami
arti protein energi ratio yang merupakan perbandingan antara protein optimal
dengan energi yang terdapat dalam pakan ikan.
Pemanfaatan
Energi
Energi
yang diperoleh dari pakan digunakan sebagai sumber energi utama yang dalam
pembagian energi disebut dengan Gross Energi atau energi kotor. Gross Energi
(GE) nilai makanan ini dapat didefenisikan sebagai total energi yang terdapat
dalam makanan. Semua energi yang diperoleh dari asupan pakan yang dikonsumsi
oleh ikan, tidak semuanya dipergunakan untuk keperluan pertumbuhan dan
perkembangan ikan karena energi tersebut akan dibagi menjadi Digestible energy
(DE) yaitu energi yang dapat dicerna dan Fecal energy (FE) yaitu energi yang
digunakan untuk kegiatan pembuangan hasil eksresi pada ikan berupa feses. Dari
Digestible Energy ini yang selanjutnya akan dipergunakan oleh ikan untuk kegiatan
proses metabolisme dan proses hasil buangan metabolisme yang terbagi menjadi
Metabolizable Energy (ME) yaitu energi yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
metabolisme dan Metabolic Excretion yaitu energi yang dikeluarkan oleh ikan
untuk proses pembuangan urin (Urine Excretion) dan Gill Excretion (GE). Energi
yang dipergunakan untuk kegiatan metabolisme didalam tubuh ikan ini dibagi lagi
menjadi dua yang akan dipergunakan untuk kegiatan aktivitas metabolisme seperti
kegiatan mengkonsumsi oksigen dalam media pemeliharaan yang biasa disebut
dengan Heat Increment (HiE) atau dengan kata lain dalam proses fisiologis ikan
yang disebut dengan Specific Dynamic Action yaitu energi yang diperlukan oleh
ikan untuk aktivitas hidup harian ikan. Energi yang tersisa dari proses
kegiatan metabolisme adalah energi bersih yang disebut dengan Net Energy (NE)
yang akan dipergunakan maintennce atau perawatan ikan seperti metabolisme
basal, aktivitas ikan, aktivitas renang, adaptasi terhadap suhu dan sisanya
baru akan dipergunakan untuk pertumbuhan. Jadi energi yang akan dipergunakan
untuk pertumbuhan adalah energi yang tertinggal setelah kebutuhan untuk
metabolisme basal ikan terpenuhi dan jika masih ada yang tersisa energi
tersebut akan dipergunakan untuk kegiatan reproduksi.
Energi
Metabolisme
Tingkat
kebutuhan energi pada ikan biasanya dikaitkan dengan tingkat kebutuhan protein
optimal dalam pakan. Dalam dunia akuakultur biasa disebut dengan protein energi
ratio (P/e). Nilai protein energi ratio pada ikan konsumsi sebaiknya berkisar
antara 8 – 10. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan antara kadar protein
dalam pakan dengan jumlah energi yang diperoleh dalam formulasi pakan tersebut
pada level energi yang dapat dicerna (DE). Nilai energy yang diperhitungkan
tersebut biasa disebut dengan energi metabolisme. Energi metabolisme ini
diperoleh setelah nutrien utama karbohidrat, lemak, dan protein mengalami
beberapa proses kimia seperti katabolisme dan oksidasi di dalam tubuh hewan.
Energi bebas digunakan untuk pemeliharaan pada proses kehidupan seperti
metabolisme sel, pertumbuhan, reproduksi dan aktifitas fisik.Keseimbangan
antara energi dan protein sangat penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan
ikan budidaya. Apabila kandungan energi dalam pakan berkurang maka protein dalam
tubuh ikan akan dipecah dan dipergunakan sebagai sumber energi. Seperti kita
ketahui pada ikan protein sangat berperan dalam pembentukan sel baru, jika
protein dipakai sebagi sumber energi maka akan menyebabkan pertumbuhan ikan
terhambat. Oleh karena itu jumlah energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan ikan budidaya sangat dipengaruhi oleh jenis ikan, umur ikan,
komposisi pakan, tingkat reproduksi dan tingkat metabolisme standar.
Energi
didalam tubuh organisme biasanya akan diubah menjadi energi kimia yang biasa
disebut dengan Adenosin Triphosphat atau ATP. ATP ini sangat dibutuhkan oleh
tubuh untuk berbagai aktivitas misalnya proses kehidupan biokimia seperti
anabolisme atau sintesa, daya mekanis, tenaga elektris, kerja osmotik dan proses
metabolisme lainnya. ATP adalah suatu energi yang kaya akan molekul karena unit
triphosphatnya berisi dua ikatan phosphoanhydride. Adenosin triphosphat (ATP)
adalah daya penggerak penting karena merupakan energi yang dibutuhkan dalam
proses biokimia ada kehidupan. Ikan merupakan organisme air yang menggunakan
protein sebagi sumber energi utama berbeda dengan manusia yang menggunakan
karbohidrat sebagai sumber energi utama. Oleh karena itu dalam menyusun pakan
ikan ada suatu parameter yang disebut dengan kesimbangan energi yang diperoleh
dari perhitungan nilai energi yang dapat dicerna dibagi dengan kadar protein
pakan ikan. Nilai energi dari setiap kandungan nutrisi pada ikan sangat
berbeda, seperti berdasarkan hasil penelitian dari satu gram protein akan
memberikan nilai energi kotor (GE) sebesar 5,6 kkal/g, sedangkan untuk satu
gram lemak adalah 9,4 kkal/g dan untuk satu gram karbohidrat adalah 4,1 kkal/g.
Nilai energi ini merupakan nilai energi yang diperoleh apabila zat makanan
secara sempurna dibakar menjadi hasil-hasil oksidasi melalui CO2, H2O dan gas
lainnya. Setiap jenis ikan mempunyai daya cerna yang berbeda pada nutrisi
yang dikonsumsinya. Pada ikan salmon merupakan salah satu jenis ikan karnivora
mempunyai kecernaan yang rendah terhadap karbohidrat sehingga energi yang
diperoleh dari karbohidrat hanya dapat dicerna sebanyak 40%, sedangkan ikan
catfish merupakan salah satu jenis ikan omnivora mempunyai kemampuan mencerna
karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan ikan karnivora yaitu 70%.
protein
Protein
merupakan nutrisi utama yang mengandung nitrogen dan merupakan unsur utama dari
jaringan dan organ tubuh hewan dan juga senyawa nitrogen lainnya seperti asam
nukleat, enzim, hormon, vitamin dan lain-lain. Protein dibutuhkan sebagai
sumber energi utama karena protein ini terus menerus diperlukan dalam makanan
untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak. Protein mengandung karbon
sebanyak 50-55%, hidrogen 5-7%, dan oksigen 20-25% yang bersamaan dengan lemak
dan karbohidrat, juga mengandung nitrogen sebanyak 15-18%, rata-rata adalah 16%
dan sebagian lagi merupakan unsur sulfur dan sedikit mengandung fosfat dan
besi. Oleh karena itu beberapa literatur mengatakan bahwa protein adalah
makro molekul yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan boleh
juga berisi sulfur. Kadar nitrogen pada protein dapat dibedakan dari lemak dan
karbohidrat serta komponen bahan organik lainnya. Protein berasal dari bahasa
Yunani yaitu Proteos yang berarti pertama atau utama. Hal ini dikarenakan protein
merupakan makromolekul yang paling berlimpah didalam sel hidup dan merupakan
50% atau lebih berat kering sel. Protein dalam setiap sel mahluk hidup
tersimpan dalam jaringan dan organ dan sebagai komponen utama jaringan tubuh
ikan. Nutrient ini di perlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan serta perawatan
jaringan dan organ. Tidak ada bahan gizi lain yang dapat menggantikan peran
utamanya dalam membangun dan memperbaiki sel dan jaringan yang rusak. Sebagai
tambahan protein juga berperan untuk kontraksi otot dan komponen enzim, hormon
dan antibodi. Protein dalam bentuk komplek sebagai heme, karbohidrat, lipid
atau asam nukleat. Hewan air harus mengkonsumsi protein untuk menggantikan
jaringan tubuh yang aus/rusak (perbaikan) dan untuk mensintesis jaringan baru
(pertumbuhan dan reproduksi).
Selain
itu protein mempunyai peranan biologis karena merupakan instrument molekuler
yang mengekspresikan informasi genetik. Semua protein pada makhluk hidup
dibangun oleh susunan yang sama yaitu 20 macam asam amino baku, yang molekulnya
sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Dari 20 macam asam amino ini dibagi
menjadi dua kelompok yaitu asam amino essensial sebanyak 10 macam merupakan
asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh tetapi tubuh ikan tidak dapat
mensintesisnya, dan asam amino non essensial sebanyak 10 macam yaitu asam amino
yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat disintesis dalam tubuh ikan itu sendiri.
Dalam bab lain anda akan dipelajari tentang sepuluh asam amino yang penting
yang diperlukan oleh ikan dan struktur bahan kimia, membedakan antara asam
amino essensial dan asam amino non-essensial; asam amino yang diserap ikan;
efek defisiensi dan kelebihan dari asam amino berkenaan dengan aturan makan
ikan ; prosedur bagaimana cara menentukan kebutuhan asam amino secara
kwantitatif dan kwalitatif pada ikan; metoda mengevaluasi mutu protein; dan
bagaimana cara menentukan kebutuhan protein beberapa jenis ikan budidaya.
Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan salah satumakro nutrient dan menjadi sumber energi utama pada manusia
dan hewan darat. Pada ikan, tingkat pemanfaatn karbohidrat dalam pakan umumnya
rendah pada khususnya hewan karnivora, karena pada ikan sumber energi utama
adalah protein. Ikan karnivora lebih sedikit mengkonsumsi karbohidrat
dibandingkan dengan omnivora dan herbivora. Selain itu ikan yang hidup
diperairan tropis dan air tawar biasanya lebih mampu memanfaatkan karbohidrat
daripada ikan yang hidup diperairan dingin dan air laut. Ikan laut biasanya
lebih menggunakan protein dan lemak sebagai sumber energi daripada karbohidrat,
tetapi peranan karbohidrat dalam pakan ikan sangat penting bagi kehidupan dan
pertumbuhan ikan. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa ikan yang
diberi pakan dengan kandungan protein tinggi tanpa karbohidrat dapat menyebabkan
penurunan laju pertumbuhan dan retensi protein tubuh. Selain itu pakan yang
mengandung karbohidrat terlalu sedikit akan menyebabkan terjadinya tingkat
katabolisme protein dan lemak yang tinggi untuk mensuplai kebutuhan energi ikan
dan menyediakan metabolisme lanjutan (intermedier) untuk sintesis senyawa
biologi penting lainnya, sehingga pemanfaatan protein untuk pertumbuhan
berkurang. Oleh karena itu pada komposisi pakan ikan harus ada keseimbangan
antara karbohidrat, protein dan lemak, dimana ketiga nutrien tersebut merupakan
sumber energi bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang. Karbohidrat merupakan
senyawa organik yang tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H) dan Oksigen
(O) dalam suatu perbandingan tertentu.Karbohidrat berdasarkan analisa proksimat
terdiri dari serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Karbohidrat biasanya
terdapat pada tumbuhan termasuk pada gula sederhana, kanji, selulosa, karet dan
jaringan yang berhubungan dan mengandung unsur C,H,O dengan rasio antara
hidrogen dan oksigen 2:1 yang hampir serupa dengan H2O dan kemudian dinamakan
”karbohidrat”.Formula umum karbohidrat adalah Cn (H2O)2.
Karbohidrat
adalah sumber energi yang murah dan dapat menggantikan protein yang mahal
sebagai sumber energi. Selain itu karbohidrat merupakan Protein sparing effect
yang artinya karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi pengganti bagi
protein dimana dengan menggunakan karbohidrat dan lemak sebagai sumber bahan
baku maka hal ini dapat mengurangi harga pakan. Pemanfaatan karbohidrat sebagai
sumber energi dalam tubuh dapat juga dipengaruhi oleh aktivitas enzim dan
hormon. Enzim dan hormon ini penting untuk proses metabolisme karbohidrat dalam
tubuh seperti glikolisis, siklus asam trikarboksilat, jalur pentosa fosfat,
glukoneogenes dan glikogenesis. Selain itu dalam aplikasi pembuatan pakan
karbohidrat seperti kanji, zat tepung, agar-agar, alga, dan getah dapat juga
digunakan sebagai pengikat makanan (binder) untuk meningkatkan kestabilan pakan
dalam air pada pakan ikan dan udang.
Diposkan
oleh RIYANTO,SP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar