Selasa, 24 Mei 2016

Plankton dalam Budidaya Udang


Plankton, Lumut dan Klekap dalam Budidaya Udang

Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan
dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu karang, kerang, dan ikan paus. (www.wikipedia.org/wiki/Plankton)
a. Fitoplankton
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.
Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut.
Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organic makanannya. Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organic karena mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai primer producer.
Bahan organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang terkandung didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.

b. Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consemer) bahan organik. konsumen (consumer)bahan organik.
Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain: kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod), kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.
Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar laut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.


Suatu  hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam budidaya udang, adalah pengelolaan kualitas air tambak. Seorang bididayawan belum dapat dikatakan mengerti tentang budidaya udang apabila belum mampu mengelola kualitas air tambaknya. mengelola kualitas air tambak dalam konteks ini, maksudnya ialah menjaga semua parameter kualitas air yang dipantau selalu berada dalam kisaran yang dianjurkan, yakni DO minimal 4 ppm (pagi) dan maksimal 12 ppm (siang), pH 7,5 - 8,0 (pagi) dan 8,0 - 8,5 (siang), salinitas 12 - 25 ppt, alkalinitas 120 - 150 ppm, kecerahan 30 - 70 cm (tergantung pada umur udang), ammonia bebas maksimal 0,1 ppm, ketinggian air 120 cm dan jenis plankton yang diharapkan Chlorophyta dan Diatomae, sementara Blue Green Algae (BGA) harus di bawah 10 % dan Dinoflagellata harus di bawah 5 %.
Pada awal masa budidaya, hal yang sulit dikendalikan adalah "kecerahan", karena pada saat itu input (nutrisi yang diperlukan oleh plankton untuk berkembang biak) yang masuk berupa pupuk organik (fermentasi super NB), pupuk anorganik (urea, TSP), maupun pakan pellet masih sedikit jumlahnya. Sehingga nutrisi yang diperlukan oleh plankton untuk berkembang biak belum mencukupi, yang berakibat pada lambatnya perkembangbiakan plankton dalam tambak dan kecerahan air tetap tinggi. Masalah yang biasa timbul pada kondisi kecerahan air tambak yang masih tinggi adalah timbulnya "lumut" dan "klekap".
Lumut 
Lumut merupakan tumbuhan berklorofil yang melakukan aktivitas fotosintesis dan tumbuh sampai kedalaman tertentu, dimana intensitas cahaya matahari masih bisa digunakan untuk aktivitas fotosintesis. Bila kecerahan air tambak tembus sampai dasar, maka lumut akan tumbuh dengan subur di dasar tambak, menyebabkan plastik dasar tambak menjadi licin dan kotor.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnOClhQfnZoHtkt5lEbuuoFU4WANpLMR_57U8JMsod6EWh8ycqsIZMaMSUsQhmMmmgz9j7ZmtyohM2EaLL8ZsirtJm59m4nxFZhxE-3Mi7D2DiIO5400BWjWfVVPkfpLH7WANzX_NEJKGP/s320/zoothamnium.jpg
Keberadaan lumut (filamentous algae) pada dinding tambak menyebabkan dinding tambak tersebut tampak kotor, karena lumut ini memerangkap kotoran - kotoran seperti partikel lumpur, plankton yang telah mati dan zat padat tersuspensi. Akibatnya protozoa (Zoothamnium, Epistylis) akan bersarang dengan nyaman di dinding tambak. Sedangkan kondisi udang pada tambak - tambak yang dindingnya berlumut dan kotor, terutama pada bagian abdomen (perut) dan kaki renang. Bila protozoa yang bersemayam di sela - sela lumut sampai masuk ke dalam insang akan menyebabkan aktivitas respirasi udang dan metabolisme akan terganggu, yang menyebabkan nafsu makan udang menurun. Bila hal itu terjadi, pertumbuhan akan terhambat dan udang menjadi kropos.
Cara Mengatasi Lumut
Ada beberapa cara yang efektif untuk mengatasi lumut di tambak :

Pertama : perbaiki kualitas air dengan menumbuhkan plankton agar kecerahan air sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu 30 - 70 cm. Bila matahari tidak bisa menjangkau tempat tumbuhnya lumut, lumut itu akan mati karena tidak bisa melakukan aktivitas fotosintesis.

Kedua : gosoklah dinding tambak dengan menggunakan sikat ijuk atau peralatan lain agar lumut hilang dan mati, sehingga tidak ada tempat singgah bagi protozoa.
Klekap
Klekap merupakan suatu kumpulan beberapa jenis algae yang membentuk suatu anyaman, yang satu sama lainnya dilekatkan oleh suatu substansi seperti lendir. Anyaman tersebut membentuk suatu lembaran berwarna coklat, coklat kehijauan, hijau kekuningan, sampai hijau kebiruan, tergantung pada jenis dan persentase algae penyusunnya.
Algae penyusun klekap terdiri dari BGA (Oscillatoria, Phormidium, Lyngbya, Spirulina), Diatomae (Navicula, Nitzschia, Amphora, Pleurosigma), Protozoa (Zoothamnium, Vorticella, Epistylis, Acineta),   bakteri, Rotifera, cacing dan sebagainya.
Klekap yang sebagian penyusunnya adalah BGA akan berwarna hijau kebiruan dengan bentuk lembaran lebar dan kompak. Tapi, bila penyusunnya dari golongan Diatomae yang dominan, maka bentuknya lembaran kecil - kecil, mudah terpisah dan berwarna kecoklatan.
Mengapa Tumbuh Klekap
Klekap bisa tumbuh pada dinding tambak atau dasar tambak. Sebagian besar penyusun klekap merupakan algae yang mempunyai klorofil, yang mampu melaksanakan fotosintesis dengan adanya cahaya matahari. Bila kecerahan air tambak masih tinggi dan cahaya matahari bisa mencapai dasar tambak, menyebabkan algae yang hidup di dasar tambak tumbuh dengan pesat, membentuk suatu anyaman yang satu sama lainnya dilekatkan oleh lendir. Algae ini akan berkembang dan menutupi dasar tambak, sehingga pertukaran gas dan nutrien antara air pada permukaan atas anyaman algae (klekap) dengan endapan lumpur di bawahnya menjadi sangat berkurang. Hal ini menimbulkan suatu keadaan anaerobik pada endapan lumpur di bawah lapisan klekap.
Gas - gas seperti ammonia (NH3) dan hidrogen sulfida (H2S) yang dihasilkan dari penguraian bahan -bahan organik dalam kondisi anaerob, terperangkap di bawah lapisan klekap dalam konsentrasi tinggi. Dan pada permukaan atas klekap juga terbentuk gelembung - gelembung gas oksigen sebagai hasilfotosintesis. Adanya dorongan gas dari bawah dan terbentuknya gelembung - gelembung gas oksigen pada permukaan klekap, menyebabkan klekap terdorong ke atas dan muncul di permukaan air, gas - gas beracun yang terperangkap di bawah klekap juga terbebaskan ke air. Hal ini bisa menimbulkan kematian pada udang, baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu melalui infeksi penyakit.
Klekap yang muncul di permukaan air, bila tidak segera diangkat akan tenggelam kembali ke dasar tambak. Karena gelembung - gelembung gas yang terbentuk pada permukaan klekap akan memuai karena terkena panas matahari dan akhirnya pecah. Sehingga tidak sanggup lagi menyangga klekap untuk tetap berada di permukaan air. Klekap yang tenggelam ke dasar tambak tidak akan muncul lagi ke permukaan air, karena klekap tersebut akan segera mengalami proses pembusukan (dekomposisi) anaerobik. Sedangkan pada proses pembusukan anaerob dibebaskan gas - gas ammonia (NH3) dan hidrogen sulfida (H2S), serta lumpur hasil dekomposisi berwarna hitam yang berbau busuk.

Bila klekap sudah tenggelam di dasar tambak dan membentuk lumpur hitam, sebaiknya segera dilakukan penyiponan (pembersihan dasar tambak) agar tidak timbul masalah yang lebih besar, seperti survival rate (SR = angka kelulushidupan) udang yang rendah, pertumbuhan lambat, udang kotor dan infeksi pada udang.

Bagaimana Mencegah Klekap?

Klekap tidak akan muncul bila sinar matahari tidak mencapai dasar tambak. Karena itu perlu ditumbuhkan plankton dengan cara melakukan sirkulasi air atau penggantian air, dan dilanjutkan dengan pemupukan. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan sangat tergantung pada kondisi masing - masig tambak. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan pada saat ada sinar matahari, agar pupuk bisa dimanfaatkan dengan baik oleh plankton.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DEMONSTRASI CARA BUDIDAYA CACING SUTERA DESA WUWUR KECAMATAN GABUS Oleh : Riyanto, SP

DEMONSTRASI   CARA BUDIDAYA CACING SUTERA DESA WUWUR KECAMATAN GABUS Oleh : Riyanto, SP BUDIDAYA CACING SUTERA Pendahu...